Kepulauan
Raja Ampat merupakan tempat yang sangat berpotensi untuk dijadikan
sebagai objek wisata, terutama wisata penyelaman. Perairan Kepulauan
Raja Ampat menurut berbagai sumber, merupakan salah satu dari 10
perairan terbaik untuk diving site di seluruh dunia. Bahkan, mungkin
juga diakui sebagai nomor satu untuk kelengkapan flora dan fauna bawah
air pada saat ini.
Dr
John Veron, ahli karang berpengalaman dari Australia, misalnya, dalam
sebuah situs ia mengungkapkan, Kepulauan Raja Ampat yang terletak di
ujung paling barat Pulau Papua, sekitar 50 mil sebelah barat laut
Sorong, mempunyai kawasan karang terbaik di Indonesia. Sekitar 450 jenis karang sempat diidentifikasi selama dua pekan penelitian di daerah itu.
Tim ahli dari Conservation International, The Nature Conservancy, dan Lembaga Oseanografi Nasional (LON) Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI)
pernah melakukan penilaian cepat pada 2001 dan 2002. Hasilnya, mereka
mencatat di perairan ini terdapat lebih dari 540 jenis karang keras (75%
dari total jenis di dunia), lebih dari 1.000 jenis ikan karang, 700
jenis moluska,
dan catatan tertinggi bagi gonodactyloid stomatopod crustaceans. Ini
menjadikan 75% spesies karang dunia berada di Raja Ampat. Tak satupun
tempat dengan luas area yang sama memiliki jumlah spesies karang
sebanyak ini.
Ada beberapa kawasan terumbu karang yang
masih sangat baik kondisinya dengan persentase penutupan karang hidup
hingga 90%, yaitu di selat Dampier (selat antara P. Waigeo dan P.
Batanta), Kepulauan Kofiau, Kepualauan Misool Timur Selatan dan
Kepulauan Wayag. Tipe dari terumbu karang di Raja Ampat umumnya adalah
terumbu karang tepi dengan kontur landai hingga curam. Tetapi ditemukan
juga tipe atol dan tipe gosong atau taka. Di beberapa tempat seperti di
kampung Saondarek, ketika pasang surut terendah, bisa disaksikan
hamparan terumbu karang tanpa menyelam dan dengan adaptasinya sendiri,
karang tersebut tetap bisa hidup walaupun berada di udara terbuka dan
terkena sinar matahari langsung.
Spesies yang unik yang bisa dijumpai pada saat menyelam adalah beberapa jenis kuda laut katai, wobbegong, dan ikan pari Manta.
Juga ada ikan endemik raja ampat, yaitu Eviota raja, yaitu sejenis ikan
gobbie. Di Manta point yg terletak di Arborek selat Dampier, Anda bisa
menyelam dengan ditemani beberapa ekor Manta Ray yang jinak seperti
ketika Anda menyelam di Kepulauan Derawan, Kalimantan Timur. Jika
menyelam di Cape Kri atau Chicken Reef, Anda bisa dikelilingi oleh
ribuan ikan. Kadang kumpulan ikan tuna, giant trevallies dan snappers.
Tapi yang menegangkan jika kita dikelilingi oleh kumpulan ikan barakuda,
walaupun sebenarnya itu relatif tidak berbahaya (yang berbahaya jika
kita ketemu barakuda soliter atau sendirian). Hiu karang juga sering
terlihat, dan kalau beruntung Anda juga bisa melihat penyu sedang diam
memakan sponge atau berenang di sekitar anda. Di beberapa tempat seperti
di Salawati, Batanta dan Waigeo juga terlihat Dugong atau ikan duyung.
Karena
daerahnya yang banyak pulau dan selat sempit, maka sebagian besar
tempat penyelaman pada waktu tertentu memiliki arus yang kencang. Hal
ini memungkinkan juga untuk melakukan drift dive, menyelam sambil
mengikuti arus yang kencang dengan air yang sangat jernih sambil
menerobos kumpulan ikan